Masalah pangan masih menjadi momok bagi pemerintah.Penanganan Covid-19 yang bisa disebut baik dan mendorong pemulihan ekonomi dalam negeritak diimbangi dengan keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas harga terutama pangan. Dua lembaga survei, yakni Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa kenaikan harga barang dan jasa turut mempengaruhi kepuasan publik kepada kinerja pemerintah.
Pertama, hasil survei Litbang Kompas yang diumumkan pekan ini menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah bulan Juni adalah 67,1% atau turun dibandingkan bulan Januari sebesar 73,9%. Peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo menyebut, salah satu penyumbang terbesar dari penurunan kepuasan publik ini adalah pengendalian harga barang dan jasa, khususnya harga minyak goreng yang sudah berlangsung cukup lama. Walhasil angka kepuasan publik di bidang ekonomi hanya mencapai 64,5%.
Kedua, Indikator Politik Indonesia pada pekan sebelumnya menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada kinerja pemerintah hanya 73,3% atau turun dari survei sebelumnya sebesar 79,6%. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari tingkat kepercayaan itu yang sangat puas dengan kinerja pemerintah hanya 19,7% dan 53,6% sisanya menyatakan cukup puas. Burhanuddin menyebut, penurunan tingkat kepuasan publik kepada pemerintah ini tak lepas dari isu kelangkaan minyak goreng yang merupakan barang pokok dan strategis masyarakat.