Perubahan iklim terus menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. Dalam Future Foods Forum (FFF) yang digelar di Universitas Indonesia, para pakar dan pemangku kepentingan membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan sistem pangan yang tangguh di tengah tantangan global ini. Peneliti CTSS IPB Annisa Utami Seminar menjelaskan sektor pertanian adalah salah satu yang paling terdampak oleh perubahan iklim. “Petani kita menghadapi risiko besar akibat emisi karbon yang tinggi dan perubahan iklim. Kita perlu mengadopsi pendekatan yang lebih canggih untuk mengatasi tantangan ini,” kata Annisa, Selasa 27 Agustus 2024.
Dalam forum ini, dibahas pula pentingnya teknologi dan inovasi untuk mendukung ketahanan pangan. CEO CIPS Anton Rizki menekankan kebijakan yang ada saat ini belum sepenuhnya menjawab tantangan yang dihadapi. “Kita perlu memperkuat kebijakan dan investasi dalam teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian, serta memastikan sistem pangan kita bisa bertahan di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu,” ujar dia. FFF bertujuan untuk menciptakan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam merumuskan solusi yang dapat diimplementasikan untuk menghadapi perubahan iklim. Forum ini juga menjadi wadah untuk berdiskusi tentang bagaimana kebijakan dan regulasi dapat disesuaikan agar lebih responsif terhadap tantangan yang ada. Dengan dukungan dari berbagai pihak, FFF berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Indonesia, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.