Sebuah tim penyelidik federal Amerika Serikat (AS) menyita setidaknya setengah lusin dokumen rahasia tambahan dan catatan tulisan tangan terkait, setelah melakukan penggeledahan menyeluruh di kediaman Presiden AS Joe Biden di Wilmington, Delaware. Penggeledahan ini dilakukan pada Jumat lalu dan berlangsung sekitar 13 jam, sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas dugaan kesalahan penanganan rahasia. Sedangkan anggota kantor penasihat Gedung Putih, Richard Sauber mengatakan bahwa baik presiden maupun ibu negara tidak berada di kediaman pada saat itu.
Pencarian yang dilakukan pada Sabtu lalu itu menandai setidaknya keempat kalinya para pejabat menemukan dokumen pemerintah yang diduga salah ditangani oleh Biden. Saat kontroversi terungkap, Gedung Putih terpaksa mengakui bahwa tindak lanjut di kediaman Biden di Wilmington pada Desember 2022 menghasilkan enam dokumen lainnya. Selanjutnya, harta karun lain ditemukan pada 12 Januari 2023 oleh Sauber yang melakukan perjalanan ke rumah Biden untuk mengumpulkan satu halaman informasi rahasia, namun malah menemukan ‘lima halaman tambahan dengan tanda rahasia’.
Jaksa Agung Merrick Garland yang merupakan sekutu Presiden, menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki penanganan dokumen oleh Biden pada awal bulan ini. Pada November tahun lalu, Garland menunjuk penasihat khusus terpisah untuk menyelidiki dugaan kesalahan penanganan file rahasia Presiden ke-45 AS Donald Trump, setelah penggerebekan FBI di perkebunan Trump di Mar-a-Lago pada Agustus 2022 menemukan ‘ratusan’ dokumen pemerintah.