Pemerintah tengah mengajak perusahaan mobil listrik Vietnam untuk berinvestasi di Indonesia. Langkah tersebut diambil setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyepakati kerja sama kedua negara dalam kunjungannya ke Vietnam beberapa hari lalu. Lebih lanjut Menperin mengatakan bahwa Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast untuk membangun ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik di Tanah Air. VinFast sendiri berencana untuk mengeluarkan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS (Rp 18,7 triliun) untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia. Agus Gumiwang juga menjelaskan alasan mengapa Indonesia berkeinginan untuk mengajak Vietnam berinvestasi mobil listrik di Tanah Air. Berdasarkan komentar Jokowi, kata dia, investasi Vietnam akan mudah dan dapat perlindungan yang baik. VinFast bisa memanfaatkan fasilitas pajak bea masuk 0 persen dan pajak barang mewah 0 persen sesuai Peraturan Menteri Investasi (BKPM) No 6 Tahun 2023. Perusahaan juga bisa mendapatkan insentif berupa tax holiday, tax allowance. Pada tahap produksi, VinFast juga bisa memanfaatkan fasilitas tarif 0 persen untuk skema impor completely knock down (CKD) atau incompletely knock down (IKD) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No 29 Tahun 2023. Selain itu, fasilitas pajak barang mewah 0 persen juga dapat dinikmati jika mencapai persyaratan minimum kandungan lokal sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden No 79 Tahun 2023.