Uni Eropa (UE) mengumumkan rencana pemberlakuan tarif balasan terhadap pungutan impor yang ditetapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Daftar barang AS yang menjadi sasaran tarif balasan ini cukup panjang, mencakup sekitar 400 produk yang berpotensi dikenai bea masuk tambahan sebesar 25 persen jika tidak ada kesepakatan yang tercapai. Beberapa produk yang masuk dalam daftar tersebut termasuk tisu toilet, kedelai, riasan mata, dan ratusan produk lainnya. Langkah ini merupakan respons UE terhadap tarif impor yang ditetapkan Trump untuk produk-produk dari kawasan Eropa.
Awalnya, tarif balasan dari UE dijadwalkan berlaku pada Selasa (15/4). Namun, implementasinya ditunda selama 90 hari seiring dengan keputusan Trump untuk menunda penerapan tarif resiprokalnya. Komisi Uni Eropa menyatakan bahwa penundaan ini bertujuan untuk memberikan waktu dan ruang bagi negosiasi antara UE dan AS. Badan tersebut menegaskan bahwa jika perundingan tidak menghasilkan hasil yang memuaskan, maka tindakan balasan dari UE akan tetap diberlakukan.
Daftar produk AS yang berpotensi terkena tarif balasan UE sebagian besar tidak mencakup ekspor terbesar AS ke kawasan tersebut, seperti minyak dan gas, produk farmasi, produk kedirgantaraan, peralatan medis, dan kendaraan bermotor. Meskipun demikian, kedelai, yang merupakan ekspor pertanian terbesar AS ke UE, termasuk dalam daftar tersebut. Sementara itu, tarif impor yang ditetapkan Trump untuk mobil dan suku cadang mobil sebesar 25 persen dan tarif 20 persen untuk barang lainnya dari UE saat ini diturunkan menjadi 10 persen selama 90 hari, namun UE tetap mempersiapkan responsnya jika negosiasi gagal.