Erdogan Tegaskan Tak Akan Biarkan Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, pembicaraan Turki dengan delegasi Finlandia dan Swedia pekan lalu tidak pada “tingkat yang diharapkan” dan Turki tidak dapat mengatakan ya kepada negara-negara “pendukung terorisme” untuk memasuki NATO. Turki telah keberatan dengan Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi NATO, menahan kesepakatan yang akan memungkinkan perluasan bersejarah dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina

Komentar terakhir Erdogan menunjukkan penentangannya terus berlanjut. Dua sumber sebelumnya mengatakan bahwa pembicaraan pada Rabu (25/5/2022) membuat sedikit kemajuan dan tidak jelas kapan diskusi lebih lanjut akan dilakukan. Semua 30 anggota NATO harus menyetujui rencana untuk memperbesar aliansi Barat tersebut. Turki menentang tawaran dari Swedia dan Finlandia dengan alasan bahwa mereka menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan lainnya yang dianggap teroris, dan karena mereka menghentikan ekspor senjata ke Ankara pada 2019.

“Mereka tidak jujur atau tulus. Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang dibuat di masa lalu mengenai negara-negara yang merangkul dan memberi makan teroris semacam itu di NATO, yang merupakan organisasi keamanan,” kata Erdogan. Swedia dan Finlandia mengatakan mereka mengutuk terorisme dan menyambut baik kemungkinan berkoordinasi dengan Turki. Erdogan juga mengatakan Turki ingin mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin, tetapi situasinya menjadi lebih negatif setiap hari.

Search