Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah bakal melancarkan invasi darat ke Suriah utara demi menargetkan kelompok Kurdi yang dianggap Ankara teroris. Ancaman tersebut diutarakan Erdogan setelah sejumlah rudal diklaim ditembakkan oleh kelompok Kurdi di Suriah utara menyasar perbatasan Turki beberapa hari lalu. Erdogan mengatakan serangan militer itu akan menargetkan wilayah Tel Rifaat, Manbij, dan Kobani. Wilayah-wilayah itu menurutnya merupakan wilayah biang masalah.
Sementara itu, Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin kelompok Kurdi di timur laut Suriah mengatakan kelompoknya siap menghalau gempuran invasi darat Turki. Kepala SDF Mazloum Abdi berujar kelompoknya telah mempersiapkan serangan serupa bahkan sejak Turki melancarkan serangan darat di Suriah pada 2019. Abdi lantas meminta Moskow dan Damaskus serta koalisi pimpinan AS untuk mengambil sikap tegas demi mencegah invasi darat Turki. Ia memperingatkan bahwa invasi darat Turki bisa membahayakan rencana untuk memerangi kebangkitan ISIS.
Selama beberapa hari terakhir, Turki diketahui meluncurkan rentetan serangan udara terhadap kelompok militan di Suriah utara dan Irak sebagai balasan atas bom mematikan di Istanbul pada 13 November lalu. Turki menuding serangan itu dilakukan oleh kelompok Kurdi. Namun Kurdi membantah tuduhan tersebut. Pada Rabu, Erdogan mengatakan bahwa operasi udara yang belakangan dilancarkan “hanyalah permulaan”. Dia mengatakan Turki bertekad untuk “menutup seluruh perbatasan selatan kami dengan jalur keamanan yang akan mencegah kemungkinan adanya serangan terhadap negara kami.”