Perusahaan otomotif asal AS Tesla Inc secara total telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 121 ribu karyawan sepanjang 2023 hingga Juni ini. Mengutip CNBC Internasional, jumlah karyawan yang terdampak pemangkasan itu mencapai lebih dari 14 persen dari total pekerja. PHK terhadap ribuan pekerja itu rata-rata diumumkan langsung oleh CEO Tesla Elon Musk melalui e-mail.
Di sisi lain, Musk juga mengumumkan kepada para karyawannya bahwa selama beberapa pekan ke depan, Tesla akan melakukan tinjauan komprehensif untuk memberikan hibah opsi saham kepada karyawan yang memiliki kinerja sangat baik. Pengumuman PHK terbaru dari Tesla terjadi pada April lalu. Saat itu, Musk mengirimkan e-mail yang memberi tahu karyawan bahwa perusahaan akan memangkas lebih dari 10 persen stafnya. Musk sendiri menargetkan memangkas karyawan hingga 20 persen. Ia juga mengindikasikan jumlahnya bisa lebih besar lagi.
Pada laporan pendapatan kuartal pertama 2024, Musk mengatakan Tesla telah mencapai tingkat inefisiensi 25 persen hingga 30 persen setelah ‘periode kemakmuran yang panjang’ yang dimulai pada 2019. Namun, kata Musk, perusahaan telah melakukan beberapa koreksi. “Tetapi sekarang saatnya untuk mengatur ulang perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya,” kata Musk. Langkah PHK diambil seiring dengan penurunan penjualan produk Tesla. Penurunan penjualan mobil listrik Tesla tak lepas dari persaingan di China. Selain itu, penurunan penjualan produk Tesla juga buntut memburuknya citra perusahaan imbas perkataan kasar Musk soal politik.