Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja ekspor mobil buatan dalam negeri selama Januari-Desember 2023 berhasil naik 6,7 persen. Tercatat, volume ekspor mobil utuh atau completely built-up (CBU) di periode dimaksud sebesar 505.134 unit. Sebagai perbandingan, ekspor CBU pada tahun lalu mencapai 473.602 unit. Menandakan bahwa aktivitas pengiriman kendaraan roda empat atau lebih dari Indonesia sudah pulih dari pandemi Covid-19 dan krisis pasokkan cip semikonduktor. Sayangnya, kondisi berbeda terjadi pada ekspor mobil secara terurai alias completely knocked down (CKD). Sebab dalam periode sama, kinerjanya masih tersendat bahkan sangat jauh dari 2019 lalu. Kala itu, ekspor mobil CKD Indonesia sebesar 511.425 set unit. Tapi saat ini hanya mencapai 65.781 unit, turun 31,9 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Adapun ekspor komponen juga terpantau melambat 9,9 persen dari Januari-Desember 2022 menjadi 150.250.640 set. Lebih jauh, dilaporkan bahwa Daihatsu dan Toyota masih menjadi kontributor utama pada ekspor mobil buatan Indonesia secara CBU dengan porsi sumbangan 31,2 persen dan 27,3 persen. Sementara pada ekspor CKD, Mitsubishi Motors berkontribusi 50,6 persen dari total unit yang dikapalkan yaitu sebesar 33.304 set unit. Kemudian diikuti Toyota sebanyak 30.260 set unit.