Ekspor Bauksit Distop, Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah Melambat

Eksport bahan galian tambang jenis baoksit disetop Pemerintah, berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kslteng triwulan ke II 2023 ini melambat, ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kslteng Eko Marsoro. Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah) mencatat ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan II tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,76 persen dibanding triwulan I sebelumnya yang mampu mencapai lebih dari 3,22 persen. “Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II tahun 2023 terhadap triwulan I tahun 2023 atau q-to-q mengalami pertumbuhan sebesar 2,76 persen,” paparnya. Kontribusi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial Wajib sebesar 48,09 persen diikuti oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 5,18 persen serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 4,45 persen. Untuk Lapangan Usaha Real Estat, Jasa Pendidikan, serta Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi masing-masing sebesar 3,21 persen, 1,32 persen, dan 0,23 persen.

Lapangan usaha yang melemah atau terkontraksi sehingga ekonomi melambat bidang pertambangan dan penggalian minus 17,89 persen. Disebabkan adanya larangan eksport bahan mentah baoksit. Sedangkan batu bara juga berkurang. Meski demikian menurut Eko pihaknya itu hanya sementara atau mengalami shock, dan dipercaya untuk triwulan ke III akan kembali bangkit, sehingga kinerja eksport mampu memberikan kontribusi besar bagi tumbuhnya ekonomi Kalimantan Tengah. Dari segi sumber penciptaan ekonomi di triwulan yang sama (y on y )kategori industri memberikan andil besar yang mencapai angka 1,68 persen, diikuti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 0,96 persen, serta perdagangan besar dan eceran, reparasi kenderaan 0,86 persen.

Search