Eks Bos BMKG: Area Bencana Sumatra Jalur Endapan Banjir Bandang Purba

Mantan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut lokasi bencana alam di Pulau Sumatra akhir November 2025 kemarin merupakan jalur endapan banjir bandang purba. Tiga provinsi yang sejumlah daerahnya mengalami bencana banjir bandang hingga longsor dalam waktu berdekatan pada akhir November lalu adalah Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut). “Tempat-tempat hunian saat ini, itu merupakan akumulasi tumpukan endapan banjir bandang purba yang sudah berkali-kali. Sehingga memang lahan itu merupakan lahan banjir bandang, sehingga kalau itu terjadi memang jalannya,” kata Dwikorita di acara Pojok Bulaksumur, UGM, Sleman, DI Yogyakarta.

Dwikorita menerangkan usai banjir bandang di Taman Nasional Gunung Leuser, tepatnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Bahorok, kawasan Pegunungan Bukit Barisan pada 2003 silam, ia terjun ke lokasi untuk melaksanakan studi melalui wawancara warga setempat. Hasilnya, diperoleh data dan informasi bahwa banjir bandang serupa di lokasi tersebut pernah terjadi 50 tahun sebelumnya. Dwikorita menangkap ini sebagai sebuah fenomena alamiah. Dan masyarakat setempat yang usianya sudah di atas 50 mengatakan memang dulu waktu dia anak-anak itu sudah pernah terjadi. Tapi dulu di situ belum menjadi tempat hunian, dulu masih hutan, belum ada orang.

Dwikorita pun menyarankan perlunya pemetaan ulang wilayah bekas banjir bandang purba dan penataan tata ruang ke depannya. Alasannya, area kipas aluvial masih terlihat pascabencana kemarin. Kipas aluvial sendiri adalah endapan sedimen berbentuk kipas yang terbentuk di daratan ketika aliran sungai deras keluar dari area pegunungan ke dataran yang lebih datar.

Search