IMF akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen. Seorang petinggi IMF menyatakan pemangkasan dilakukan di tengah berlanjutnya kemerosotan kondisi ekonomi global. Salah satu kemerosotan dipicu oleh perang yang berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina, dan lonjakan inflasi di sejumlah negara.
Kemerosotan juga dipicu oleh perlambatan ekonomi China sebagai akibat dari lockdown yang diberlakukan negara tersebut demi menekan penyebaran covid. Ia mengatakan karena masalah tersebut, ekonomi global berpotensi mengalami tekanan hebat. Bahkan katanya, sejumlah negara berpotensi mengalami resesi akibat tekanan itu. Tapi kami melihat krisis ini sebagai sesuatu yang membuat kami harus merevisi lagi pertumbuhan ekonomi tersebut,” kata juru bicara IMF Gerry Rice seperti dikutip dari AFP, Kamis (9/6).
Bank Dunia pada Selasa (7/6) lalu sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia lebih dari satu poin menjadi 2,9 persen. Tak hanya itu, mereka juga memperingatkan Amerika Serikat menghadapi kembalinya stagflasi yang pernah mereka alami pada 1970-an. Staglasi mereka khawatirkan bisa menekan pertumbuhan ekonomi, mendongkrak angka pengangguran dan harga barang. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi juga dilakukan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dari 4,5 persen menjadi tinggal 3 persen saja.