Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, BPS: Daya Beli Masyarakat Stabil

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adaninggar Widyasanti mengatakan daya beli masyarakat masih stabil. Hal itu pula yang turut mendorong ekonomi Indonesia tumbuh 4,94 persen year on year (yoy) pada triwulan III 2023. “Daya beli masyarakat terlihat stabil, diindikasikan inflasi yang terkendali,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin, 6 November 2023. Selain itu, indeks penjualan eceran riil juga tumbuh 1,25 persen yoy per September 2023. Sedangkan penjualan sepeda motor tumbuh 11,28 yoy; nilai transaksi uang elektronik tumbuh 6,91 persen yoy; dan nilai transaksi kartu kredit tumbuh 25,775 persen yoy. “Terlihat juga masih tumbuh cukup tinggi kredit KPR dan KPA, yakni 12,30 persen yoy,” kata Amalia.

Selain dukungan daya beli masyarakat, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi didorong respons kebijakan pemerintah. Sebagai informasi, belanja modal pemerintah pada triwulan III 2023 tumbuh 32,37 persen. “Dan di sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen di triwulan III tahun ini,” ujar Amalia. Adapun pada triwulan III 2023, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen secara yoy dan tumbuh 1,60 persen secara quartal to quartal (q to q). Sehingga, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05 persen.

Amalia menuturkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan III selalu lebih rendah dibanding triwulan II, kecuali pada 2020 atau ketika pandemi Covid-19. “Namun dengan capaian pertumbuhan 4,94 persen yoy pada triwulan III tahun ini, ekonomi Indonesia terjaga solid dan tumbuh positif,” kata Amalia.

Search