Perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akhirnya rampung. Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen yang secara langsung mengumumkan kesepakatan perjanjian dagang tersebut. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengapresiasi capaian Prabowo merampungkan kesepakatan strategis ini. Eddy menilai, rampungnya perundingan substansi IEU-CEPA sebagai tonggak bersejarah dalam transformasi perdagangan Indonesia. Eddy menjelaskan, perjanjian ini akan menghapus tarif bea masuk hingga 80 persen untuk produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa hanya dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun sejak perjanjian berlaku.
“Kesepakatan ini akan menjadi game changer dalam investasi dan perdagangan kita. Indonesia tidak hanya memperoleh akses pasar yang lebih luas di Eropa, tetapi juga mendapatkan kepercayaan global yang memperkuat posisi tawar kita dalam rantai pasok internasional,” ujarnya. Sektor-sektor strategis seperti tekstil, alas kaki, produk perikanan, kopi, kakao, serta kelapa sawit akan menjadi penerima manfaat utama dari tarif nol persen ini. Eddy menilai, efek berantainya akan sangat besar bagi peningkatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.