Serangan darat dan udara pasukan penjajahan Israel (IDF) menewaskan sejumlah warga di Lebanon. Serangan-serangan itu juga melukai sejumlah pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), termasuk lima tentara Malaysia. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel di pos pemeriksaan Awali di pinggiran Sidon pada Kamis menyebabkan, tiga orang gugur, dan sejumlah lainnya terluka, termasuk tentara UNIFIL yang berbasis di Lebanon Selatan. Serangan udara terjadi tepat ketika konvoi UNIFIL sedang lewat.
UNIFIL juga telah merilis pernyataan mengenai serangan Israel di pinggiran Sidon. Dikatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian yang “baru tiba” berada di sekitar serangan pesawat tak berawak. Versi UNIFIL, serangan itu menyebabkan lima orang tentara penjaga perdamaian terluka ringan. Sejak Israel mengumumkan operasi darat terbatas pada tanggal 29 September, terjadi sekitar 20 serangan berbeda terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB. PBB telah menyampaikan keluhannya kepada Israel mengenai hal ini, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap misi penjaga perdamaian.
Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa Malaysia sedang dalam proses menyusun resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), mengusulkan Israel didepak dari organisasi tersebut. Pengusiran Israel itu diusulkan jika terjadi pelanggaran hukum atau masalah yang mempengaruhi Palestina.