Dongkrak Pendapatan, AI Munculkan Persoalan Etika dan Keamanan Data

Meskipun pelaku usaha di Indonesia menunjukkan kesiapan dalam mengadopsi AI, masih terdapat sejumlah kendala, seperti keamanan data, infrastruktur teknologi informasi, etika, dan ketersediaan talenta digital. General Manager dan Technology Leader IBM ASEAN Catherine Lian menjelaskan bahwa dari 85 persen responden yang melaporkan keuntungan operasional yang signifikan setelah menggunakan AI. Menurut Catherine, studi yang dilakukan IBM itu untuk mengeksplorasi prospek ekonomi, strategi pertumbuhan, dan poin-poin penting guna membantu meningkatkan upaya mempercepat pembangunan berkelanjutan melalui AI.

Catherine mengatakan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus memainkan peran penting dan tulang punggung perekonomian Indonesia. Meskipun sektor ini memimpin dalam investasi digital, hanya 63 persen usaha kecil yang memiliki strategi AI yang jelas. Membangun fondasi digital yang aman, menjembatani kesenjangan talenta, dan memperjuangkan kerangka kerja nasional untuk AI yang etis melalui kolaborasi dan investasi infrastruktur akan menjadi faktor utama keberhasilan.

Direktur Eksekutif Indonesia Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutand mengatakan, meski perkembangan teknologi begitu pesat, Indonesia belum fokus pada pengembangan dan penguatan infrastruktur teknologi. Menurutnya, pemerintah perlu berani berinvestasi. Kepastian kebijakan dalam memperkuat infrastruktur teknologi dibutuhkan oleh para investor. Tak hanya itu, dengan adanya kepastian kebijakan akan memudahkan peta jalan arah pembangunan teknologi AI hingga pengembangan talenta muda.

Search