Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kinerja APBN 2024 sangat baik hingga 15 Maret lalu. Hal ini tercermin dari surplus anggaran sebesar Rp22,8 triliun atau 0,10 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Menurutnya, suplus anggaran ini disebabkan oleh pendapatan negara yang sudah terealisasi sebesar Rp493,2 triliun lebih tinggi daripada belanja sebesar Rp470,3 triliun.
Meski APBN surplus, pemerintah masih tetap menarik utang dengan penuh kehati-hatian sesuai dengan UU. Bendahara negara ini menyebutkan penarikan utang tetap dilakukan sesuai dengan rencana anggaran yang sudah ditetapkan APBN. Pasalnya, pemerintah tak ingin mengambil risiko dengan menggunakan surplus anggaran untuk pembiayaan anggaran karena kondisi global yang masih tak menentu.