Ditunda 1 Hari, Penukaran Sandera Hamas dan Israel Dimulai Jumat

Israel dan kelompok Palestina, Hamas, sepakat untuk melakukan penukaran sandera dan tahanan. Mereka sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 4 hari untuk memfasilitasi pembebasan tersebut. Pada Rabu (22/11/2023) pagi, para pejabat Israel mengatakan kesepakatan itu akan mulai dilaksanakan pada Kamis (23/11/2023). Namun, penasihat keamanan nasional Benjamin Netanyahu, Tzachi Hanegbi, mengatakan itu tidak terjadi hingga Jumat (24/11/2023).

Poin Sementara selama Gencatan Senjata 4 Hari: Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer. Sekitar 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza. Drone di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari dan akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat. Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen, namun warga Gaza dilarang kembali ke rumahnya di Gaza utara. 10 sandera Hamas akan dibebaskan per hari dan Israel kemungkinan bersedia memberikan satu hari jeda tambahan untuk 10 sandera lainnya. 50 sandera akan ditukar dengan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, terdiri dari wanita dan anak-anak.

Meski diharapkan gencatan senjata akan berlangsung lebih lama, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan perang melawan Hamas akan berlanjut. “Saya ingin menjelaskannya. Perang terus berlanjut. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami,” kata Netanyahu, Kamis (22/11/2023), dikutip dari Al Jazeera. Netanyahu juga mengatakan telah menelepon Presiden AS Joe Biden untuk memberitahu hal tersebut. Saat ini, kata Netanyahu, agen mata-mata Israel, Mossad, diperintahkan untuk memburu para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada.

Search