Distribusi perdagangan sejumlah pangan pokok tahun 2021 semakin efisien. Penurunan margin perdagangan dan pengangkutan atau MPP menjadi indikatornya. Kendati begitu, MPP tetap perlu dijaga untuk mengantisipasi imbas kenaikan harga pupuk dan bahan bakar minyak.
Komoditas pangan pokok yang distribusi perdagangannya semakin efisien adalah beras dan cabai merah. Hal itu terungkap dalam laporan BPS bertajuk “Distribusi Perdagangan Komoditas Beras Indonesia 2022” dan “Distribusi Perdagangan Komoditas Cabai Merah Indonesia 2022”. Pola distribusi perdagangan beras dari produsen ke konsumen akhir pada 2021 semakin efisien karena satu rantainya terputus. Pendistribusian beras hanya melewati satu rantai distribusi, yakni pedagang eceran.
Beras dari produsen paling banyak didistribusikan ke pedagang eceran, yakni mencapai 25,26 persen. Hal ini membuat MPP beras tahun 2021 turun 10,16 persen menjadi 11,31 persen dari MPP 2020 yang tercatat 21,47 persen. Semakin rendah MPP sebuah komoditas, semakin pendek dan efisien distribusinya.MPP beras 2021 turun 10,16 persen menjadi 11,31 persen dari MPP 2020 yang sebesar 21,47 persen. Semakin rendah MPP sebuah komoditas, semakin pendek dan efisein distribusinya.
Adapun cabai merah, pola distribusinya pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2019 masih sama. Pendistribusiannya ke konsumen akhir memiliki tiga rantai, yaitu produsen, pedagang pengepul, dan pedagang eceran. Akan tetapi, MPP cabai merah turun sebesar 20,90 persen dari 61,39 persen pada tahun 2019 menjadi 40,41 persen pada 2021. Peran perdagangan antardaerah surplus dengan defisit yang dimotori oleh pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) berkontribusi signifikan terhadap penurunan MPP tersebut.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Demak Hery Sugiartono berpendapat, pandemi Covid-19 mengubah pola distribusi pangan pokok di Indonesia, termasuk beras dan cabai merah. Terputusnya distribusi akibat pembatasan mobilitas melahirkan sejumlah aplikasi yang menjembatani langsung antara produsen dengan konsumen akhir.