Dirikan Prasasti Center for Policy Studies, Hashim: Ingatkan jika Pemerintah Salah

Prasasti Center for Policy Studies didirikan oleh sejumlah tokoh, di antaranya Hashim Djojohadikusumo dan Burhanuddin Abdullah. Meskipun berlatar belakang politik dari Partai Gerindra, kedua tokoh ini tetap meminta Prasasti untuk tetap kritis dalam menanggapi isu-isu terkait kebijakan pemerintah. Untuk menjaga independensi, Hashim juga mengajak sejumlah akademisi dan negarawan. Selain dia dan Burhanuddin, pakar hukum Jimly Asshiddiqie hingga ekonom Soedradjad Djiwandono juga bergabung ke dalam Prasasti.

Menurut Hashim, lembaga independen penting untuk mengamati kebijakan publik dengan lebih fleksibel. Ini juga akan memperkaya masukan bagi pemerintah yang saat ini memiliki banyak program yang dikawal oleh publik, seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Garuda, dan Hilirisasi. Burhanuddin Abdullah berharap Prasasti menjadi organisasi pemikir yang berkontribusi dalam memberikan masukan terhadap kebijakan publik.

Jimly Asshiddiqie menyebut, dalam membaca data juga akan ada interpretasi yang berbeda. Diskusi publik yang dilakukan, akan melihat berbagai interpretasi yang masuk. Hal ini yang membuat Prasasti tidak akan selalu sejalan dengan negara. Direktur Eksekutif Prasasti Center for Policy Studies Nila Marita menyebut keputusan dalam menjalankan Prasasti ada di tangan tim manajemen. Para anggota Board of Advisors seperti Hashim dan Burhanuddin, sebatas memberikan masukan dan arahan.

Search