Diminta ‘Take Down’ Produk Pakaian Bekas Impor, Sejumlah Toko Online Terpantau Masih Menjual

Sudah sepekan sejak para pelaku e-commerce diminta mencabut produk pakaian bekas impor yang beredar di platform mereka. Pantauan Tribunnews pada Kamis (23/3/2023) pukul 09.17 WIB, beberapa marketplace terpantau masih belum mencabut produk pakaian bekas impor yang beredar di platform mereka. Marketplace seperti Shopee terlihat masih menjual pakaian bekas impor. Dalam kolom pencariannya, masih ada “baju bekas import” sebagai saran pencarian. Ketika ditelusuri, produk yang muncul banyak berupa pakaian bekas impor yang dijual dalam satu bal.

Tak hanya Shopee, Lazada juga terpantau masih memiliki pakaian bekas impor yang diperjualbelikan di platformnya. Selain Shopee dan Lazada, Tokopedia juga terpantau masih menjual pakaian bekas impor. Namun, apabila dicari dengan kata kunci “baju bekas impor”, hasilnya tidak akan muncul. Baru saat mencari dengan kata kunci lebih spesifik seperti “baju bekas impor bal”, muncul beberapa produk pakaian bekas impor yang dijual dalam bentuk satu bal.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUK) dan para pelaku e-commerce mencapai kesepakatan terkait penjualan produk impor barang bekas, terutama pakaian, di ranah daring. Diketahui, penjualan pakaian bekas impor ini juga dikenal sebagai thrifting. Belakangan, praktik jual beli tersebut mendapat perhatian oleh banyak pihak, salah satunya Presiden Jokowi yang menyebut kegiatannya membuat perkembangan industri dalam negeri terganggu. Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah KemenKopUKM Hanung Harimba mengungkap beberapa langkah yang akan diambil oleh setiap e-commerce terkait hal ini. “Pertama, ada sosialisasi dari setiap platform ke semua penjualnya untuk mematuhi (peraturan),” katanya di KemenKopUKM, Kamis (16/3/2023). Kedua, para e-commerce diminta sudah mulai mencabut (take down) barang bekas impor yang dijual oleh para penjual di platformnya.

Search