Dibutuhkan Capres Alternatif

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, mengatakan dari 10 nama teratas sebagai figur capres untuk Pemilu Presiden 2024, ada tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas di atas 10 persen, yaitu Ganjar Pranowo (26,6 persen), Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan (17,7 persen). Poltracking melaksanakan survei tanggal 1-7 Agustus 2022 pada 1.220 responden di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Terkait dengan partai politik, menurut Hanta, elektabilitas PDI-P berada pada urutan teratas dengan 20,4 persen suara. Elektabilitas PDI-P ini dua kali lipat dari Partai Gerindra yang berada pada urutan kedua dengan 10,5 persen, kemudian disusul Golkar dengan 9,5 persen. Poltracking juga menemukan elektabilitas PPP ada di bawah ambang batas 4 persen untuk bisa masuk parlemen dengan 3,1 persen, sementara Perindo 1,9 persen.

Pemerhati politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan, perlu ada wacana capres alternatif. Hal ini akan mendorong substansi Pilpres 2024. Masyarakat dinilai jenuh dengan nama-nama yang sudah beredar. Ray mengatakan, calon alternatif akan memberikan efek kejut bagi partai yang mendukungnya. Masyarakat juga diharapkan tidak ragu untuk menuntut partai menyediakan capres alternatif. Sementara, Ari Nurcahyo dari Para Syndicate mengatakan capres alternatif bisa menjadi tantangan bahwa elektabilitas, popularitas, dan akseptabilitas hanya satu variabel dalam penentuan capres. Nama-nama capres alternatif masih mungkin dimunculkan agar substansi dan minat publik pada pilpres meningkat.

Search