Pada 2040, diprediksi ada 70 persen penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan dan meninggalkan desa. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam peluncuran Kampanye Green Economy & Green Environment bersama PT Mass Rapid Transit Jakarta di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Suharso menuturkan, BPS memperkirakan 61,7 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan pada 2045. Pada 2020, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan sebanyak. 56,4 persen. “Tapi menurut saya, angka tersebut akan lebih dari 61,7 persen, mungkin sekitar 70-an persen pada 2045, 25 tahun yang akan datang,” ujar Suharso, sebagaimana dilansir Antara. Suharso berharap penduduk yang pindah ke kota dapat membawa energi baru dan ekonomi yang lebih baik untuk kemaslahatan masyarakat, bukan menambah jejak karbon. Saat mengunjungi Auckland di Selandia Baru, dia menceritakan bahwa penjual pakaian di negara tersebut memberikan keterangan jumlah jejak karbon yang terdapat di dalam setiap pakaian. “Di bajunya itu ada tulisan ini kira-kira membawa karbon 20 kilogram karbon dioksida ekuivalen, sepatu itu sekitar 16 sampai 30-an kilogram karbon dioksida ekuivalen, dan seterusnya,” papar Suharso. “Jadi kalau kita jalan, kita sudah membawa sekitar 50-55 kilogram karbon dioksida ekuivalen,” sambungnya. Dia menyampaikan, generasi saat ini dinilai memiliki kewajiban untuk menjaga supaya generasi berikutnya bisa hidup dengan nyaman, aman, dan sehat. Begitu pula, generasi berikut juga mempunyai kewajiban untuk menjaga bumi agar tetap berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. “Saya ingin ajak semua untuk beralih (untuk menggunakan transportasi publik) yang menjadi menjadi satu pilihan dan keniscayaan,” papar Suharso. “Tentu kita akan berbenah, pemerintah akan berbenah bagaimana transportasi publik itu makin menyenangkan,” sambungnya.