Partai Buruh dan sejumlah organisasi Serikat Buruh hari ini akan menggelar demo buruh menolak kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh Pemerintah pada Sabtu 3 September 2022. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, puluhan ribu buruh akan melakukan aksi unjuk rasa pada Selasa, 6 September 2022 di sentra-sentra industri dan juga sejumlah kota besar. Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur. Tujuan dilakukan demo adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM.
Beberapa alasan mengapa para butuh menolak kenaikan harga BBM. Pertama, kenaikan BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen. Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen. Tak hanya itu saja, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir. Bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021. Alasan kedua, buruh menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat. Serikat buruh menilai adanya bantuan subsidi upah sebesar Rp 150 ribu rupiah selama 4 bulan kepada buruh, itu hanya “gula-gula saja” agar buruh tidak protes. Tidak mungkin uang Rp 150 ribu akan menutupi kenaikan harga akibat inflasi yang meroket.