Delegasi Israel akan berangkat ke Mesir pada Minggu untuk mengikuti perundingan tidak langsung mengenai kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas. Delegasi Israel itu terdiri dari perwakilan badan intelijen Mossad, badan keamanan internal Shin Bet, dan badan intelijen militer Aman. Mereka akan berangkat ke Kairo pada Ahad (31/3/2024) untuk bernegosiasi dengan Hamas tentang pertukaran sandera. Mesir telah meminta Tel Aviv untuk mengajukan usulan yang dapat disampaikan kepada Hamas.
Sebelumnya pada Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk mengirimkan delegasi yang mewakili Tel Aviv dalam perundingan tidak langsung putaran berikutnya dengan Hamas di Doha dan Kairo. Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan perundingan untuk mencapai kesepakatan soal pertukaran sandera dan gencatan senjata jangka panjang di Gaza. Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat berupaya mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza, karena jeda kemanusiaan pertama hanya berlangsung sepekan pada akhir November lalu. Alhasil, bantuan yang masuk ke Jalur Gaza terbatas.
Jeda kemanusiaan itu juga memungkinkan pertukaran warga Israel yang disandera Hamas dengan warga Palestina yang ditahan oleh Israel. Sebagian besar tahanan Palestina itu adalah perempuan dan anak-anak, yang ditahan di penjara-penjara Israel. Saat ini, Israel menahan sekitar 9.000 warga Palestina, sedangkan Hamas diperkirakan menyandera 134 warga Israel di Gaza. Sementara itu, lebih dari 32.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah syahid di Gaza. Gaza juga mengalami kehancuran massal, pengungsian, dan kelaparan.