Dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyampaikan delapan tuntutan kepada buruh, antara lain peningkatan produktivitas, peningkatan skill dan kompetensi, hubungan industrial yang harmonis, peningkatan disiplin kerja, kepatuhan pada aturan perusahaan, penyelesaian masalah ketenagakerjaan melalui musyawarah, keterlibatan dalam revisi UU Ketenagakerjaan berdasarkan kepentingan bersama, serta menjaga iklim usaha yang kondusif. Kadin juga mengapresiasi kehadiran Presiden Prabowo di Monas dan mendukung gagasannya terkait pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional serta Satgas PHK sebagai upaya menjaga kesejahteraan pekerja dan stabilitas usaha.
Acara May Day 2025 di Monas dihadiri tiga konfederasi buruh besar, yaitu KSPI, KSPSI, dan KSBSI, bersama para tokoh buruh nasional seperti Said Iqbal dan Andi Gani Nena Wea. Sementara itu, aliansi buruh lain seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) memilih melakukan aksi protes di depan Gedung DPR RI. GEBRAK, yang terdiri dari elemen-elemen seperti KASBI, KPBI, KPA, YLBHI, WALHI, dan AJI, menolak merayakan May Day bersama Presiden Prabowo dan membawa tuntutan tersendiri dalam agenda perjuangan mereka.