DeepSeek, model asisten AI (artificial intelligence)asal China, mengguncang dunia. Dengan modal yang lebih efisien, ia memukul saham perusahaan teknologi ternama. Inovasi teranyar adalah DeepSeek R1 dan V-3 yang diluncurkan akhir 2024. Versi terbaru ini mampu menjawab berbagai pertanyaan pengguna. Kemampuannya mirip asisten AI yang sudah lebih dulu hadir, seperti ChatGPT dari OpenAI, Llama milik Meta, dan Gemini dari Google.
Kemunculan DeepSeek memukul saham perusahaan teknologi. Secara total, indeks saham semikonduktor Amerika Serikat turun 9,2 persen dalam sehari. Menariknya, DeepSeek mengklaim hanya mengeluarkan modal 5,6 juta dollar AS untuk pelatihan dan pengembangan. Alexandr Wang, CEO Scale AI, salah satu perusahaan AI di AS, mengatakan DeepSeek berkinerja terbaik, atau kira-kira setara dengan model (AI) terbaik Amerika dan menggambarkan perlombaan antara AS dan China sebagai ’perang AI’. Walaupun begitu, DeepSeek punya keterbatasan dalam menjawab isu sensitif dalam politik China.
CEO Deepseek, Liang Wenfeng, merupakan lulusan Universitas Zhejiang. Ini menguatkan Hangzhou sebagai kota teknologi tingkat dunia. Sebelum DeepSeek, Alibaba lebih dulu lahir di Hangzhou. Selain Alibaba, perusahaan teknologi asal Hangzhou lainnya adalah Unitree, yang fokus pada pengembangan robotik. Salah satu pencapaian Unitree ialah robot H1, yang menjadi salah satu humanoid (benda yang menyerupai manusia) tercepat di dunia.