Daya Beli Sudah Loyo Sebelum Harga BBM Naik

Pemerintah masih optimistis laju konsumsi masih tumbuh 5% tahun ini meski harga BBM naik. Produk Domestik Bruto Harga Berlaku Berdasarkan Pengeluaran (Rp triliun) Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru saja diputuskan pemerintah telah menggerus daya beli masyarakat. Namun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemko Perekonomian) optimistis konsumsi rumah tangga masih bisa tumbuh positif. Kemko Perekonomian masih percaya diri, laju konsumsi di kuartal III-2022 bisa tembus di atas 5% secara tahunan meski harga BBM subsidi naik.

Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengalakan, optimisme tersebut lantaran pada saat yang bersamaan pemerintah langsung memberikan bantuan sosial (bansos) tambahan senilai Rp 24,17 triliun untuk meredam kebijakan harga BBM. Adapun tambahan bansos tersebut diberikan untuk beberapa kelompok masyarakat. Yakni bagi 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat (KPM), 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan,serta bantuan untuk angkutan umum, ojek, hingga nelayan. Menurut Iskandar bansos tambahan ini disalurkan untuk 40% kelompok masyarakat berpenghasilan terbawah.

Search