Dampak perang Rusia- Ukraina sejak Februari lalu, memicu kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor pangan, yang menyebabkan kekhawatiran bencana kelaparan di negara-negara miskin. Tetapi Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan John Deng memperingatkan bahwa serangan China ke Taiwan akan berpotensi menimbulkan gangguan perdagangan yang lebih buruk.
Dia mengingatkan ketergantungan dunia pada Taiwan, khususnya untuk chip semikonduktor yang digunakan pada kendaraan listrik dan ponsel. “Gangguan terhadap rantai pasokan internasional, gangguan pada tatanan ekonomi internasional, dan kesempatan untuk tumbuh akan jauh, jauh lebih signifikan, daripada yang ini (perang Rusia-Ukraina)”, katanya di sela-sela pertemuan tingkat menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss. “Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia”. Pemerintah Taiwan belum melaporkan tanda-tanda akan adanya serangan dari China, tetapi mereka telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya terhadap niat Beijing, sejak serangan Rusia ke Ukraina dimulai.
Pemerintah China mengatakan ingin “reunifikasi damai”, tetapi mencadangkan opsi lain untuk Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi China, yang secara demokratis memiliki pemerintahan sendiri. Taiwan sendiri, turut andil dalam sanksi Barat terhadap Rusia dan memberikan sambutan baik terhadap delegasi WTO Ukraina.