Piter menyoroti bahwa industri transportasi berbasis platform digital, seperti ojek online (ojol), menjadi tumpuan bagi pekerja yang terdampak PHK di tengah terbatasnya lapangan kerja formal. Dari 3-4 juta angkatan kerja baru setiap tahun, hanya 1 juta yang bisa terserap ke pekerjaan formal, sedangkan sisanya harus bekerja di sektor informal. Pekerjaan sebagai pengemudi ojol menawarkan fleksibilitas, kemudahan masuk, dan penghasilan yang cukup, sehingga menjadi pilihan utama bagi mereka yang tidak berhasil mendapatkan pekerjaan formal.
Piter juga menekankan bahwa tugas pemerintah seharusnya bukan memformalkan pekerjaan informal, melainkan meningkatkan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja formal bagi angkatan kerja baru. Meskipun pekerjaan ojol termasuk dalam sektor informal, lebih dari 50 persen pengemudi ojol mendapatkan jaminan keselamatan kerja, dan 40 persen menerima bantuan jaminan kesehatan, meski biaya ditanggung sendiri. Hal ini menjadikan pekerjaan ojol lebih unggul dibandingkan pekerjaan informal lainnya dari sisi pendapatan dan fasilitas.