Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyerukan agar tidak ada lagi kampanye yang menggunakan unsur identitas mulai agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ma’ruf menegaskan Pemilu 2024 mendatang harus bebas dari politik identitas (18/8). Karena itu, Ma’ruf meminta pimpinan-pimpinan partai politik untuk tidak menggunakan muatan unsur politik identitas tersebut. Ma’ruf meyakini, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dan paham mengenai pilihannya masing-masing.
Ma’ruf tak memungkiri kecenderungan pilihan masyarakat berdasarkan unsur kesamaan identitas dengan calon yang akan dipilihnya. Namun demikian, hal tersebut tidak masalah selama menjadi isu pribadi orang tersebut. Ma’ruf pun mencontohkan kedewasaan masyarakat saat ini dalam persoalan perbedaan waktu penentuan Hari Raya. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah sangat toleran mengenai perbedaan penentuan hari raya masing-masing kelompok. Karena itu, Ma’ruf berharap sikap toleransi ini juga ditularkan dalam pilihan politik di Pemilu 2024 mendatang.