CIPS: Impor Beras Perlu untuk Pastikan Stok Cukup dan Harga Terjangkau

Pemerintah dinilai perlu untuk melakukan impor beras demi memastikan ketersediaan stok yang mencukupi dan menjaga keterjangkauan masyarakat kepada komoditas beras. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menyebut, ketersediaan stok yang mencukupi akan membantu menjaga kestabilan harga beras. Kemudian harga beras yang stabil diharapkan dapat tetap terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Impor perlu dipertimbangkan apabila dihadapkan oleh tiga kondisi. Pertama ketersediaan cadangan beras tidak mencukupi hingga waktu panen tiba. Kedua, harga beras mengalami peningkatan, baik di pasar tradisional maupun di supermarket. Ketiga, harga beras nasional lebih mahal dibandingkan harga beras di pasar internasional. Menjelang akhir tahun, ada kecenderungan kenaikan harga beras yang berulang setiap tahunnya karena adanya peningkatan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru. Lalu, tidak lama lagi juga Indonesia akan masuk ke Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. “Sementara sebagaimana yang kita lihat, krisis iklim sudah berdampak pada sektor pertanian dengan berkurangnya produksi, yang sangat mungkin terjadi akibat tertundanya musim panen dan musim tanam,” ungkap Hasran.

Cadangan beras di tingkat nasional pada pekan keempat september 2022 mencapai 6,8 juta ton. Hasran menuturkan, stok tersebut diperkirakan hanya mampu bertahan selama 81 hari, dengan asumsi pemakaian stok beras per harinya mencapai 84.330,07 ton. Sementara, musim panen baru akan terjadi pada Februari sehingga masih ada permintaan beras selama sebulan yang harus dipenuhi. Adapun kenaikan harga beras di dalam negeri relatif rendah secara bulanan belakangan ini. Namun jika dibandingkan dengan Oktober 2021, harganya masih lebih tinggi 2,22 persen. Jika dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN seperti Filipina dan Thailand, harga beras di Indonesia juga masih cenderung mahal. Proses produksi yang belum efisien bisa menjadi perhatian untuk diatasi supaya proses produksi beras menjadi lebih efisien, harganya terjangkau dan kualitasnya berdaya saing.

Search