China dilaporkan telah menemukan sumber energi baru yang disebut-sebut ‘tidak terbatas’. Sumber tersebut ditemukan di kompleks pertambangan Bayan Obo di Provinsi Inner Mongolia, yang merupakan salah satu situs mineral tanah jarang terpenting di dunia. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa cadangan ini dapat menyediakan pasokan energi yang stabil bagi China hingga 60.000 tahun.
Thorium telah lama dianggap sebagai bahan bakar nuklir alternatif yang menjanjikan. Tidak seperti uranium, thorium menghasilkan lebih sedikit limbah radioaktif yang berumur panjang dan jumlahnya jauh lebih banyak di kerak bumi. Sektor energi China masih sangat bergantung pada batu bara, yang menyumbang lebih dari 55% konsumsi energi negara tersebut. Transisi ke energi nuklir berbasis thorium dapat secara drastis mengurangi emisi karbon, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor, dan memposisikan China sebagai pemimpin global dalam tenaga nuklir generasi mendatang.
Pada 2021, China membangun reaktor garam cair torium (TMSR) eksperimental pertama di dunia di Gurun Gobi. Proyek ini dirancang untuk menguji kelayakan thorium sebagai sumber energi primer dan menandai langkah signifikan menuju komersialisasi tenaga thorium. Jika berhasil, reaktor thorium dapat menyediakan bentuk energi nuklir yang lebih aman, lebih bersih, dan lebih berkelanjutan.