Amerika Serikat menyetujui penjualan sistem pertahanan rudal senilai US$95 juta atau Rp1,3 triliun ke Taiwan di tengah tekanan China. Taiwan berharap penjualan segera difinalisasi. Menurut pernyataan itu, Taiwan akan menggunakan peralatan itu untuk mencegah ancaman di kawasan dan memperkuat bidang pertahanan. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut kesepakatan penjualan senjata itu. Mereka menyatakan, peralatan tersebut akan membantu mereka melindungi diri dari serangan China yang terus memprovokasi.
Kesepakatan ini muncul saat Taiwan tengah mengamati perang Rusia-Ukraina yang berkecamuk di Eropa. Belakangan, Taipei juga dianggap terancam diinvasi China. Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Mereka berulang kali bersumpah untuk merebut wilayah itu suatu hari nanti, bahkan jika perlu dengan paksa. Beberapa tahun terakhir, Beijing juga meningkatkan provokasinya ke Taiwan.
Sepanjang 2022 ini, Taiwan telah mencatat sekitar 280 pesawat tempur China memasuki zona identifikasi udara pertahanan negara mereka. Ancaman yang meningkat itu membuat khawatir negara-negara Barat, juga Korea Selatan, Jepang, hingga Australia. AS kerap memperingatkan China soal tindakan mereka ke Taiwan, yang mereka anggap sebagai sekutu penting. Selama ini, Washington memang menjadi pemasok senjata penting bagi Taipei.