Kementerian Perdagangan China mengatakan, negara menolak keras kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Taiwan. Pada Selasa (23/5/2023), Beijing juga meminta Washington untuk berhati-hati dalam menangani hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Taiwan. Pekan lalu, Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengumumkan, Washington dan Taipei mencapai kesepakatan tahapan pertama inisiatif perdagangan “Abad ke-21 mereka” yang mencakup bea cukai dan fasilitas, peraturan perdagangan, dan bisnis kecil.
USTR mengatakan, setelah kesepakatan awal itu ditandatangani, negosiasi di bidang lain yang lebih rumit akan dilanjutkan, seperti pertanian, perdagangan digital, standar tenaga kerja dan lingkungan, perusahan milik negara dan kebijakan dan praktik non-pasar. Dalam pernyataannya, Kepala USTR Katherine Tai mengatakan, kesepakatan ini memperkuat hubungan AS-Taiwan. Ini juga menunjukkan kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk memajukan prioritas perdagangan masyarakatnya. Perjanjian ini tidak hanya mengenai tarif barang, tapi juga memperkuat hubungan ekonomi AS-Taiwan, membuka pintu bagi pulau yang diklaim China itu untuk menambah ekspor ke AS dan meningkatkan kemampuan Taiwan dalam menahan koersi ekonomi China.