Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) agar tak menjadi pion catur kekuatan besar, Senin (11/7). “Kita harus melindungi wilayah ini dari perhitungan geopolitik, dari upaya untuk digunakan sebagai pion catur dari permusuhan kekuatan besar dan dari paksaan. Masa depan wilayah kita harus di tangan kita,” kata Wang dalam pidatonya di kantor sekretariat ASEAN di Jakarta.
Wang juga menyampaikan bahwa banyak negara di kawasan dipaksa untuk memilih kubu. Melihat kondisi ini, Wang mengimbau negara ASEAN agar menghargai kedaulatan dan kepentingan negara, pun menghargai integritas, kemerdekaan, dan kepemimpinan ASEAN sebagai suatu komunitas. Selain itu, Wang menegaskan dukungan China terhadap sentralitas ASEAN, pun mempromosikan solidaritas dan kerja sama di kawasan.
Di sisi lain, China dan Amerika Serikat berupaya memperkuat pengaruh mereka di wilayah Indo-Pasifik. Presiden AS Joe Biden sempat menyambut sejumlah pemimpin negara ASEAN pada Mei lalu. Pertemuan tersebut dilakukan Biden untuk menangkal pengaruh China di Indo-Pasifik yang semakin meluas. Dalam pertemuan ini, Biden menjanjikan dana sekitar US$150 juta (Rp2,2 triliun) untuk mendukung sektor energi bersih dan keamanan maritim negara ASEAN.