India berencana membeli rudal mirip Stinger buatan Amerika Serikat di tengah ketegangan New Delhi dengan China beberapa waktu terakhir. Rudal itu bakal dikerahkan di sepanjang perbatasan India-China. Dewan Akuisisi Pertahanan India mengatakan telah menyetujui pembelian rudal jarak pendek tersebut.
Rudal itu didesain dan dikembangkan oleh badan riset India DRDO dengan tujuan menetralisir ancaman udara di ketinggian rendah dari jarak dekat. Peluru kendali tersebut mirip dengan FIM-92 Stinger surface-to-surface buatan AS. Sistem rudal semacam itu terbukti efektif menghadapi konflik Rusia-Ukraina belakangan ini. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan India juga menyetujui pembelian rudal anti-tank buatan lokal untuk helikopter dan rudal anti-kapal Brahmos untuk kapal perang mereka. Total biaya yang digelontorkan untuk persenjataan itu mencapai 42,76 miliar rupee atau sekitar Rp7 triliun.
Ketegangan antara India dan China sudah berlangsung sejak kedua negara bentrok pada Juni 2020 lalu. Saat itu, 20 tentara India dan empat tentara China tewas selama bentrokan. Bentrokan terjadi di sekitar wilayah Himalaya di Ladakh, sepanjang 3.488 kilometer dari Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC). Bulan lalu, pasukan juga sempat bentrok lagi di perbatasan negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut India. Sejauh ini, kedua negara Asia itu sudah menggelar 17 putaran dialog untuk meredakan konflik, namun pembicaraan itu berjalan lambat.