China dan Filipina Saling Tuding terkait Bentrokan di Laut China Selatan

China dan Filipina saling tuding mengenai tabrakan di perairan Laut China Selatan yang disengketakan, ketika kapal-kapal China memblokir kapal-kapal Filipina yang memasok pasukan ke sana. Filipina telah mengirimkan pasokan kepada pasukan yang ditempatkan di kapal yang digunakan sebagai pos terdepan di perairan dangkal tersebut. Hal itu menyebabkan penjaga pantai China berulang kali mengerahkan kapal untuk memblokir misi pasokan tersebut. Dalam insiden yang terjadi pada Minggu pagi, penjaga pantai China mengatakan telah terjadi “tabrakan kecil” antara salah satu kapalnya dan kapal Filipina. Penjaga pantai China secara sah menghalangi kapal tersebut untuk mengangkut “bahan konstruksi ilegal” ke kapal perang itu.

Manila menanggapinya dengan mengutuk insiden dalam tingkat yang paling keras atas manuver pemblokiran yang berbahaya oleh kapal China. AS memihak Filipina dan menawarkan dukungan kepada sekutunya. Kedutaan Besar Kanada dan Jepang di Manila juga menyatakan dukungannya kepada Filipina dan kekhawatiran atas tabrakan tersebut. Hubungan Manila dengan Beijing memburuk di bawah pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang memperkuat keterlibatan militer dengan Washington sejak menjabat tahun lalu. Pentagon mengatakan pada bulan Mei bahwa pihaknya akan melindungi Filipina jika penjaga pantainya diserang di mana pun di Laut China Selatan.

Manila mengungkapkan, Tabrakan hari Minggu terjadi saat misi pasokan rutin sebuah kapal yang dikontrak oleh angkatan bersenjata Filipina. Dalam insiden lain selama misi pasokan yang sama, dikatakan bahwa sisi kiri kapal penjaga pantai Filipina ditabrak oleh kapal milisi maritim Tiongkok. “Tindakan kapal penjaga pantai Tiongkok membahayakan keselamatan awak kapal Filipina,” kata gugus tugas tersebut.

Search