BRMS berharap pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh di kuartal ke-3 di tahun ini. Sehingga, bisa berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan dan laba bersih di BRMS. Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang juga akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS.
Cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton ditemukan di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Penemuan ini adalah hasil pengeboran anak usaha dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM). Kepemilikan saham BMRS pada CPM adalah sebanyak 96,97%.
Kadar emas yang ditemukan dalam pengeboran adalah 1,19 g/t Au. Bijih emas ini ditemukan dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1). CPM juga memberikan informasi terkini mengenai kemajuan pembangunan pabrik pengolahan biji emas yang kedua. Pabrik ini nantinya bisa mengolah sebanyak 4.000 ton bijih emas per hari. Seluruh perlengkapan utama yang dibutuhkan pabrik, rencananya akan tiba di Palu pada bulan Februari dan Maret 2022.