Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2023 tergerus cukup dalam. Bank Indonesia (BI) melaporkan data terbaru cadangan devisa turun sebanyak US$ 2,2 miliar menjadi US$ 134,9 miliar. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan turunnya cadangan devisa karena kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Rupiah diketahui kini berada dalam tren pelemahan. Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka pagi ini di angka Rp15.615/US$ atau melemah 0,03% terhadap dolar AS.
Meski demikian posisi tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Menurut Erwin, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.