Bursa Ketua Umum PPP Memanas, Figur Eksternal Diunggulkan

PPP akan menggelar Muktamar X pada akhir September 2025 di Bali. Dalam forum tertinggi partai itu, PPP akan memilih ketua umum baru, menggantikan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. Kepemimpinan Mardiono sebelumnya banyak disorot, terutama karena dinilai gagal membawa PPP melampaui ambang batas parlemen pada Pemilu 2024. Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy, mengungkapkan PPP membutuhkan sosok yang memiliki daya tarik elektoral di tengah struktur pemilih Indonesia yang masih didominasi oleh mereka yang tak mengenyam pendidikan tinggi (2/6/2025).

Juru Bicara PPP Usman Tokan mengungkapkan, dukungan terhadap Mardiono sebagai calon ketua umum sejauh ini justru mengemuka dalam forum-forum formal partai, seperti mukerwil. Ia membedakan dukungan formal ini dengan wacana yang dibawa Rommy. Menurut Usman, dorongan dari Rommy kepada tokoh-tokoh eksternal, seperti Amran, Dudung Abdurachman, atau Saifullah Yusuf, masih sebatas usulan personal atau sejumlah pengurus daerah yang belum lahir dari mekanisme resmi partai.

Ketua DPP PPP Yunus Razak menilai, masa depan PPP pasca-kegagalan di Pemilu 2024 membutuhkan kombinasi antara kekuatan internal dan energi baru dari luar. Menurut Yunus, kunci keberhasilan proses transisi dan konsolidasi justru ada pada Mardiono. Karena itu, setiap calon eksternal yang serius ingin membenahi PPP perlu membangun komunikasi yang baik, terutama dengan Mardiono, agar tidak menimbulkan perpecahan di internal partai.

Search