Bukan Mengurangi Polusi, Ganjil Genap Malah Menambah Jumlah Kendaraan

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Suci Fitria Tanjung menilai, kebijakan ganjil genap tidak berpengaruh signifikan terhadap pengendalian polusi di Ibu Kota. Sebaliknya, berdasarkan beberapa kajian internal pembatasan kendaraan bermotor melalui nomor pelat kendaraan itu justru memicu munculnya kendaraan baru yang lebih banyak. Alhasil, populasi kendaraan di Ibu Kota justru akan semakin padat.

Kebijakan terkait justru bisa memicu masyarakat Jakarta untuk membeli kendaraan baru karena transportasi publik belum menopang kebutuhan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, agar masyarakat beralih kepada transportasi publik harus ada jaminan fasilitasnya, yaitu keamanan, kenyamanan, efisiensi, serta efektivitas perjalanan masyarakat. Suci menambahkan, pemberian insentif bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik juga perlu diinisiasi.

Menurut dia, cara tersebut terbukti efektif membuat masyarakat pindah ke transportasi publik di Jerman. Di Jerman, insentif diberikan kepada masyarakat yang menggunakan transportasi publik dengan pemberian kartu senilai 9 euro per bulan. Selain itu, konektivitas transportasi di sana juga baik sehinga efisiensi waktu di perjalanan sangat optimal. Konektivitas yang baik ini membuat orang tidak terlalu lama di jalan. “Hal seperti itu menurut saya bisa secara cepat dilakukan oleh pemerintah sambil perlahan kita bertransformasi dan mengkonversi penggunaan energi fosil,” tutur Suci.

Search