Badan Siber dan Sandi Negara sudah mengirimkan peringatan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelum Pusat Data Nasional (PDN) diretas. Namun tidak ada tanggapan dari Kominfo mengenai peringatan tersebut. PDN, yang dikelola oleh Kemenkominfo dan BSSN, diretas sejak 20 Juni 2024 oleh data Ransomware LockBit 3.0. Ransomware merupakan istilah jenis malware yang menyerang sistem data. Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan lembaganya sudah memprediksi akan ada serangan Ransomwere hingga distributed denial-of-service (DDOS) pada tahun ini. Prediksi itu dibuat BSS pada tahun kemarin. “Hasilnya kami sampaikan kepada semua lembaga agar bisa mengantisipasinya,” kata Hinsa pada Kamis, 27 Juni 2024.
Pusat Data Nasional mengelola 73 data kementerian lembaga serta ratusan milik pemerintah daerah. Kominfo dan BSSN yang bertanggung jawab atas Pusat Data Nasional dinilai gagal menjaga objek vital dan strategis tersebut. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menerima peringatan itu. Tapi Kominfo tak terlalu mengacuhkannya. “Seharusnya memang memberikan perhatian. Tapi mana kita tahu, kita yang kena. Ya nasib, ya nasib,” kata Ketua Umum Projo ini.