BPS: Ada Potensi Defisit Neraca Beras Hingga Akhir Tahun 2023

BPS mengingatkan, ada potensi defisit neraca beras hingga akhir tahun 2023. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan, ini terlihat dari kecenderungan jumlah produksi beras dari bulan Agustus 2023 yang menurun sampai dengan akhir tahun. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan, pihaknya tetap mempercayakan urusan pangan kepada pemerintah. Meski diakuinya ada rasa pesimis bahwa pemerintah dapat mengatasi kondisi saat ini. Sebab, melihat kondisi terkini dan di puncak el nino, produksi beras nasional diprediksi akan terus defisit. Ikappi meminta dilakukan pengecekan stok beras di Bulog untuk mengetahui apakah stok beras benar-benar ada atau tidak. Menurutnya, Pemerintah dalam mengoptimalkan produksi beras, seharusnya tidak dilakukan pada musim kemarau seperti saat ini. “Ini kan tidak ada sama sekali desain pangan akhirnya. Baik di hulu oleh Kementerian Pertanian, dan yang menangani beras dalam hal ini Bulog,” ujar Reynaldi. Selain itu, Ikappi meminta pemerintah tidak asal dalam memutuskan importasi beras karena akan berdampak pada petani lokal. “Kami realistis sampai hari ini harga beras di pasaran terus melonjak dan puncak kenaikan harga beras ini di Oktober,” ucap Reynaldi.

Search