Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengaku siap memfasilitasi dan memberikan dana hibah bagi daerah yang mengajukan pembangunan pabrik kelapa sawit. Kepala BPDPKS Kemenkeu Zaid Burhan mengungkapkan bahwa untuk membangun satu pabrik kelapa sawit setidaknya membutuhkan biaya Rp200 miliar sampai Rp300 miliar. Nilai itu dianggap mahal dan sulit dilakukan di daerah tanpa bantuan pendanaan. Sampai saat ini, lanjut dia, daerah yang sudah mengusulkan pembangunan pabrik kelapa sawit lewat Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan baru tiga provinsi, yakni Banten, Kalimantan, termasuk Papua.
Kemudian, Zaid juga mengatakan daerah pun bisa memanfaatkan bantuan sarana dan prasarana lainnya yang ada BPDPKS, seperti bantuan bibit, benih, dan jalan produksi. Selain itu, lanjut dia, BPDPKS juga menawarkan program beasiswa bagi anak-anak petani dan pekebun sawit, buruh maupun sopir pengangkut sawit. “Tahun ini, kami sudah berikan 1.000 beasiswa kepada anak petani sawit, anak buruh sawit, sopir ataupun semua yang terkait dengan sawit diberikan beasiswa,” jelasnya.