Pemimpin politik kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, meminta negara-negara Muslim mengirim senjata kepada militan Palestina di Gaza. “Kami melihat negara-negara di dunia membanjiri senjata untuk negara pendudukan (Israel),” kata Haniyeh. “Waktunya telah tiba (bagi negara-negara Muslim) untuk mendukung perlawanan dengan senjata, karena ini bukan pertempuran rakyat Palestina saja,” kata Haniyeh.
Akhir Desember lalu, Haniyeh menegaskan bahwa Hamas menolak gencatan senjata sementara dengan Israel. Penolakan itu diungkap Haniyeh saat negosiasi dengan Israel di Kairo, Mesir, pada 21 Desember 2023. Hamas bersikeras agar Israel menyetop agresi ke Palestina secara permanen, sebagai syarat pembebasan sandera.
Salah satu pembicaraan dalam negosiasi itu adalah masalah pembebasan sandera oleh Jihad Islam, dan pertukarannya dengan warga Palestina yang menjadi tawanan Israel. Israel sebelumnya mengajukan permintaan pembebasan 40 sandera Hamas dengan imbalan gencatan senjata selama sepekan. Israel menyebut saat ini masih ada lebih dari 100 sandera di Gaza.