Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan biaya logistik domestik RI masih jauh lebih mahal dibanding ekspor. Ia menuturkan saat ini biaya logistik domestik mencapai 14,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara biaya logistik untuk ekspor 8,98 persen terhadap PDB. “Hari ini hasil kajian logistik di Bappenas untuk domestik 14,1 persen dan ekspor logistic cost 8,98 persen,” kata Suharso dalam acara ‘Era Baru Biaya Logistik untuk Indonesia Emas 2045’ di Jakarta, Kamis (14/9).
Ia pun mengatakan komponen terbesar dari mahalnya biaya logistik adalah ongkos transportasi. Kemudian disusul oleh biaya penyimpanan, pergudangan, dan administrasi. Suharso lantas mengungkapkan pengiriman barang antar wilayah Indonesia juga menghadapi berbagai kendala. Pertama, skala ekonomi yang rendah. Kedua, infrastruktur dan layanan pelabuhan simpul peti kemas domestik belum mampu menampung kapal besar. Ketiga, terbatasnya kawasan ekonomi. Keempat, belum terbentuk konsolidasi rute secara optimal. Kelima, ketimpangan muatan karena sarana fasilitas di pelabuhan yang tidak merata dan standardisasi fasilitas pendukungnya. Keenam, skor logistic performance index (LPI) yang semakin menurun dan lebih kecil dibandingkan negara-negara ASEAN.