Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap biang kerok kenaikan harga gula belakangan ini. Ia menyebut itu dipicu kerja importir gula yang tidak benar. Kinerja itu tercermin dari importasi gula yang tak segera mereka lakukan. Padahal, para importir telah mendapat izin impor dari pemerintah. Arief pun mengatakan karena kinerja itu, realisasi impor gula sampai saat ini masih sangat rendah, yakni 26 persen. Karena kerja tak benar itu, ia mengatakan stok gula di dalam negeri kurang.
Buntutnya, harga gula pun melambung hingga menyentuh Rp16 ribu per kg. Harga itu berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen sebesar Rp14.500 per kg. “Kalau mereka (importir) kerjakan dengan benar, tak realisasi (impor)-nya 26 persen, (mungkin ) hari ini kita punya stok dengan harga yang bagus,” kata Arief di Kompleks DPR RI, Rabu (8/11). Ia mengingatkan seharusnya para importir segara melakukan impor sesuai waktu yang ditentukan saat izin dikeluarkan pemerintah.