Sebanyak 20 orang tewas dan 52 luka-luka dalam serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Damaskus, Suriah, pada Minggu (22/6). Kementerian Dalam Negeri Suriah menyebut serangan itu dilakukan oleh anggota kelompok teroris ISIS. “Pelaku memasuki Gereja Saint Elias di kawasan Dwelaa, Damaskus, melepaskan tembakan, lalu meledakkan diri menggunakan sabuk peledak,” kata Kementerian Dalam Negeri, Senin (23/6).
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan keji, dan menyerukan penyelidikan menyeluruh serta tindakan dari pihak berwenang Suriah. Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme keji dan kembali menegaskan dukungannya terhadap transisi damai di Suriah yang memungkinkan semua warga, tanpa memandang agama, hidup dalam keamanan dan perdamaian.
Pemerintah Suriah menyebut serangan ini sebagai “upaya putus asa untuk merusak keharmonisan nasional dan menstabilkan negara.” Menteri Dalam Negeri Suriah, Anas Khattab, menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan menyatakan tim khusus kementeriannya telah memulai investigasi. Ia menegaskan bahwa aksi teroris semacam ini tidak akan menghentikan upaya negara dalam mencapai perdamaian sipil.