BNN Terapkan Pendekatan Humanis dalam Pencegahan Peredaran Narkoba, DPR Menilainya Tepat

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memprioritaskan tujuh daerah sebagai tempat pelatihan keterampilan untuk mencegah peredaran narkoba di masyarakat. Inspektur Utama BNN RI Irjen Pol. Wahyono di Medan, Rabu (18/7/2024), mengatakan tujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach adalah Sumatera Utara, Aceh, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan Palembang. 

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberi apresiasi kepada BNN. Politikus NasDem tersebut menilai pemetaan wilayah rawan akan memudahkan negara dalam mengawasi, mencegah, serta memutus rantai narkoba. Meski begitu, di luar tujuh wilayah tersebut, Sahroni tetap meminta agar BNN bersama pihak terkait turut mengawasi wilayah lainnya. Hal ini mengingat sebaran narkoba di Indonesia sudah sangat masif dan membahayakan jutaan nyawa masyarakat.

“Tapi kalau melihat dari laporan dan temuan belakangan ini, rasanya BNN, Polri, dan pihak terkait tetap perlu meningkatkan kewaspadaan di luar ketujuh wilayah prioritas tersebut. Karena dari kemarin banyak banget temuan, mulai pabrik narkoba  terbesar di Malang, kampung narkoba di Jakarta, laboratorium narkoba di Bali, dan sebagainya. Rasanya lagi zona merah narkoba sebagian besar wilayah kita,” ujar Sahroni. Sebab itu, Sahroni berharap BNN bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa yang saat ini sangat rentan terpapar oleh narkoba.

Search